Peternakan ayam broiler merupakan salah satu usaha yang menjanjikan. Bila dikelola dengan baik disertai dengan perencanaan yang matang, usaha ini akan memberikan keuntungan yang cukup besar. Dengan pemeliharaan yang relatif singkat akan membuat modal usaha kembali dengan cepat. Sebelum memulai usaha ternak broiler peternak terlebih dahulu memahami beberapa risiko usaha yang harus dihadapi. Hal tersebut penting untuk menumbuhkan mental yang kuat sehingga muncul keseriusan dalam beternak.
Budidaya ayam broiler tidak terlepas dari adanya risiko usaha. Tidak sedikit orang yang gagal (gulung tikar) dalam menjalankan usaha ini disebabkan oleh tidak adanya totalitas (keseriusan) menjalankan usaha broiler. Pemahaman terhadap risiko usaha, selain memperkuat mental, akan memunculkan kewaspadaan terhadap faktor masalah. Dengan demikian, peternak bisa mengambil langkah antisipatif ketika berhadapan dengan masalah.
Sebagai salah satu usaha yang bergerak dalam aspek budidaya, ternak broiler memiliki risiko usaha yang cukup besar. Risiko usaha dapat disebabkan oleh beberapa hal, seperti performance ayam, harga jual ayam yang fluktuatif (terkadang berada di bawah BEP), lingkungan sosial, musim, dan cuaca, dan aspek non teknis.
Performance Ayam Broiler
Performance ayam merupakan salah satu hal penting dalam melihat risiko usaha beternak ayam broiler. Performance ayam dipengaruhi oleh beberapa hal, seperti penyakit, kondisi cuaca, kualitas DOC, kualitas pakan yang fluktuatif, dan manajemen pemeliharaan. Manajemen pemeliharaan merupakan faktor terbesar (sekitar 50%) yang mempengaruhi performance ayam.
Performance berhubungan dengan break even point (BEP) atau biaya pokok produksi. Semakin bagus performance, berarti biaya produksi semakin kecil sehingga keuntungan semakin besar. Sebaliknya, semakin buruk performance, kerugian akan semakin besar karena produksi daging tidak sebanding dengan biaya produksi yang telah dikeluarkan. Biasanya yang menjadi patokan utama performance adalah FCR (Feed Conversion Ratio) karena 70% biaya produksi adalah pakan. Sistem kemitraan menjadi solusi dalam perbaikan performance ayam karena perusahaan inti akan menyediakan SAPRONAK (pakan, DOC, dan OVK) yang pasti berkualitas dan bimbingan teknis sehingga peternak bisa hanya fokus dalam beternak serta berusaha semaksimal mungkin agar performance ayam dalam tiap pemeliharaan optimal.
Fluktuasi Harga Ayam Broiler
Fluktuasi harga merupakan penyebab yang penting untuk melihat risiko usaha saat beternak ayam broiler. Mau tidak mau, dan suka tidak suka, fluktuasi harga merupakan masalah yang harus dihadapi peternak broiler tiap tahunnya. Sebelum memulai usaha peternakan broiler, sebaiknya melihat atau mempelajari dahulu tren harga ayam hidup saat panen. Oleh karena itu, sebagai peternak harus menyiasati agar ayam yang dipanen bisa dijual dengan harga jual tinggi. Misalnya pada hari raya Idul Fitri atau bulan-bulan saat banyak hajatan. Sebaliknya, jangan “menanam” DOC jika diperkirakan harga saat panen rendah. Hal tersebut penting, terutama bagi pemula untuk antisipasi bila hasilnya kurang bagus.
Risiko usaha seperti fluktuasi harga sangat bisa diatasi oleh sistem kemitraan. Sistem kemitraan memiliki keuntungan yaitu peternak mendapat jaminan pemasaran dan kepastian harga ayam sehingga tidak perlu khawatir terhadap tinggi rendahnya harga ayam dipasaran saat kandang panen. Peternak tidak perlu memikirkan fluktuasi harga karena yang dipakai dalam perhitungan laba rugi adalah harga kontrak.
Aspek Lingkungan Sosial, Musim, dan Cuaca
Aspek lingkungan sosial sering ditemui dalam usaha peternakan, seperti pencurian dan demo masyarakat karena pencemaran yang dihasilkan dari usaha peternakan ayam broiler (bau, lalat, dan jalan rusak). Meskipun terlihat sepele, risiko ini berpengaruh besar atau dapat mengancam kelangsungan usaha peternakan.
Musim dan cuaca turut mempengaruhi hasil yang akan dicapai. Usahakan memasukkan DOC pada musim dan cuaca yang bagus. Informasi ini dapat diperoleh dengan melihat waktu para peternak broiler berpengalaman ketika memasukkan DOC. Dengan memilih waktu yang tepat, diharapkan hasil yang dicapai bisa optimal untuk menjaga motivasi dan kepercayaan diri.
0 Komentar