Kualitas ayam broiler kerap dikaitkan dengan kualitas dari telur yang merupakan cikal-bakal sang ayam itu sendiri, kira-kira kualitas telur seperti apa yang dimaksud dapat mempengaruhi kualitas ayam, mari cari tahu bersama.
Halo Sobat UsahadanBudidayaTernak!
Sembari mengurus dan merawat Ayam, mari sama-sama kita cari tahu kalau ternyata telur punya pengaruh juga terhadap tumbuh kembang ayam broiler kita.
Tentu kita semua tahu bahwa semua jenis ayam lahir ke dunia dari telur tak terkecuali ayam Broiler.
Telur merupakan media tumbuh ayam sejak embrio hingga menetas menjadi DOC.
Selama masa perkembangannya dalam masa pengeraman, banyak perkembangan yang dirasakan oleh calon ayam di dalam telur.
Mulai dari pertumbuhan pembuluh darah, organ dalam, hingga pertumbuhan terstruktur dari setiap organ tubuh.
Di dalam telur juga ayam juga “makan”, adapun sumber makanan yang dikonsumsi oleh calon ayam berasal dari kuning telur (yolk).
Melihat seberpengaruh itu telur terhadap tumbuh kembang ayam. Tentu pasti ada pengaruh signifikan telur terhadap ayam.
Nutrisi Telur
Pengaruh telur pertama yang paling terasa adalah kandungan nutrisi di dalam telur.
Kita tahu bahwa calon ayam selama 21 hari hanya mendapatkan makan dari kuning telur, untuk itu penting sekali di dalam kuning telur harus mengandung nutrisi yang cukup untuk berkembang.
Protein, lemak, vitamin, dan mineral harus ada dan terkandung di dalam telur, tujuannya adalah untuk mensupport kebutuhan nutrisi untuk calon ayam.
Kadar Albumen dan Yolk
Kemudian pengaruh selanjutnya adalah dari kadar albumen dan kadar yolk.
Albumen merupakan sumber protein bagi calon ayam, sedangkan yolk merupakan sumber lemak.
Pertumbuhan embrio tidak akan baik apabila indeks albumen dan yolk tidak tinggi.
Indeks albumen dan yolk yang tinggi merupakan tanda bahwa telur memiliki kualitas yang baik, selain itu kualitas telur juga dapat dilihat dari HU (Haugh Unit).
Lama Simpan Telur
Lanjut, pengaruh telur lain yang mempengaruhi tumbuh kembang ayam adalah dari lama simpan telur.
Telur yang terlalu lama disimpan dan tidak segera ditetaskan akan mengalami denaturasi nutrisi.
Denaturasi nutrisi adalah penurunan kandungan dan kualitas nutrisi, hal ini tentu akan membuat embrio yang mengkonsumsi akan mengalami tumbuh kembang yang tidak optimal dan menjadi DOC dengan kualitas buruk.
Genetik Induk
Terakhir pengaruh telur juga dipengaruhi dari sisi genetik, artinya ada pengaruh dari genetik induk yang menetaskan telur.
Apabila sang induk yang menetaskan telur berasal dari gentik yang buruk, tidak menutup kemungkinan telur yang dihasilkan juga memiliki kualitas yang buruk.
Sedangkan telur yang ditetaskan dari induk dengan genetik yang baik besar kemungkinan telur yang dihasilkan juga memiliki kualitas yang baik.
Telur yang memiliki kualitas yang baik tentu akan mensupport pertumbuhan embrio dengan optimal dan akan menghasilkan DOC dengan kualitas yang baik.
Namun jangan dilupakan juga sebagai peternak ayam petelur, jangan lupa untuk rutin menjaga keberishan kandang.
Karena telur yang menetas di alas yang kotor akan memberikan pengaruh awal pada kualitas telur.
Dimana cangkang telur diketahui memiliki pori dengan ukuran mikroskopis, jadi apabila alas kotor, tidak menutup kemungkinan ada kontaminan ukuran mikroskopis yang masuk ke dalam telur.
Telur yang sudah terkontaminasi baik sebelum maupun sudah ditetaskan/diinkubasi akan rusak dan mengalami explode (meledak dan mengeluarkan bau busuk).
Dan umumnya pada kondisi seperti ini, embrio sudah gagal tumbuh atau mati di umur awal-awal inkubasi.
0 Komentar