Ticker

50/recent/ticker-posts

Ad Code

𝐇𝐚𝐥𝐨 𝐒𝐞𝐥𝐚𝐦𝐚𝐭 𝐃𝐚𝐭𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐢 𝐂𝐡𝐚𝐧𝐧𝐞𝐥 𝐁𝐥𝐨𝐠𝐠𝐞𝐫 𝐔𝐬𝐚𝐡𝐚 𝐝𝐚𝐧 𝐁𝐮𝐝𝐢𝐝𝐚𝐲𝐚 𝐓𝐞𝐫𝐧𝐚𝐤 𝐊𝐮|𝐑𝐞𝐤𝐨𝐦𝐞𝐧𝐝𝐚𝐬𝐢 𝐆𝐚𝐦𝐞 𝐎𝐧𝐥𝐢𝐧𝐞 𝐑𝐞𝐬𝐦𝐢 (𝐏𝐀𝐑𝐀𝐃𝐀𝟒𝐃)|𝐌𝐢𝐧𝐢𝐦𝐚𝐥 𝐃𝐞𝐩𝐨𝐬𝐢𝐭 𝐑𝐏.𝟓𝟎𝟎𝟎|𝐌𝐞𝐧𝐞𝐫𝐢𝐦𝐚 𝐃𝐞𝐩𝐨𝐬𝐢𝐭 𝐏𝐮𝐥𝐬𝐚|𝐘𝐮𝐤 𝐆𝐚𝐛𝐮𝐧𝐠 𝐒𝐞𝐤𝐚𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐉𝐮𝐠𝐚 !!

PENYAKIT AVIAN ENCEPHALOMYELITIS (AE) PADA AYAM : PENYEBAB,GEJALA,DAN PENANGANAN

Berbagai penyakit pada ayam broiler masih menjadi suatu tantangan tersendiri bagi pada peternak di Indonesia, salah satunya avian encephalomyelitis (AE).

Kebersihan kandang dan proses pengelolaan kandang ayam selalu menjadi hal yang utama untuk selalu diperhatikan agar ayam tumbuh sehat dan bugar.

Kesehatan ayam dapat diukur dari bobot berat badan, interaksi sesama ayam, proses pertumbuhan yang sesuai dengan umurnya dan masih banyak lainnya.

Kandang yang tidak bersih dapat menimbulkan berbagai penyakit, seperti cacingan, berak darah, coryza hingga AE.

Pada artikel-artikel sebelumnya telah membahas berbagam macam penyakit pada ayam, namun pada artikel kali ini, kita akan fokus pada pembahasan penyakit avian encephalomyelitis (AE) pada ayam.

Apa itu avian encephalomyelitis (AE) pada Ayam?

Avian Encephalomyelitis (AE) atau yang sering disebut epidemic tremor adalah suatu penyakit pada ayam dengan tanda terdapat gangguan sistem saraf pusat.

Penyakit ini mungkin sangat asing didengar dan tidak begitu populer dibandingkan dengan penyakit-penyakit ayam lainnya, seperti ILT dan IB.

Ketidakpopuleran AE mengurangi fokus penanganan para peternak di Indonesia, padahal penyakit ini memiliki angka kesakitan (morbiditas) sangat tinggi, yaitu 60% dan angka kematian (mortalitas) 12-50%.

Penyakit AE juga memberikan dampak kerugian ekonomi cukup besar dan bersifat menular. Jadi, jika satu ayam terserang penyakit ini, kemungkinan besar dapat menularkan ke ayam lainnya.

Penyebab avian encephalomyelitis (AE) pada Ayam

Penyebab avian encephalomyelitis (AE) pada Ayam adalah suatu virus yang tak beramlop dan bernama Avian En­cephalomyelitis Virus (AEV).

AEV termasuk ke dalam genus hepatovirus, memiliki satu serotipe dan dua patotipe, yaitu strain embryo-adapted,  bersifat neurotropic (menyerang jaringan saraf) dan strain lapang yang bersifat enterotropic (memperbanyak diri di saluran pencernaan).

Selain menyerang ayam, virus ini juga dapat menyerang kalkun, burung, burung dara, puyuh, dan merak pada usia muda.

Gejala avian encephalomyelitis (AE) pada Ayam

Gejala klinis pada ayam yang terinfeksi dari saat menjadi telur, biasanya terlihat pada minggu pertama pasca menetas. Namun, anak ayam yang terinfeksi karena faktor lingkungan dapat terlihat saat berusia 2-4 minggu.

Gejala klinis yang utama muncul pada ayam terinfeksi sejak menjadi telur ataupun karena faktor lingkungan adalah kaki melemah dan ataksia.

Bentuk dari kelemahan kaki pun beragam, mulai dari tarsus, duduk di atas persendian, hingga kelemahan otot kaki (paresis) yang berujung pada kelumpuhan.

Selain dari gejala di atas, ayam terjangkit terlihat tremor (bergetar) di bagian kepala dan leher. Tremor inni dapat diidentifikasi saat anak ayam tersebut kaget atau dengan cara menggantungkan terbalik di atas tangan.

Keadaan ini terjadi karena penyakit AE menyerang sistem saraf utama dari ayam yang mana saraf adalah hal utama dalam organ tubuh ayam.

Apabila yang terserang ayam dewasa, AE bersifat subklinis (tak terlihat kasat mata). Infeksi dari penyakit ini hanya berdampak pada menurunya produksi telur secara mendadak sebesar 5-10%, menurun daya tetas telur mencapai 5%, dan keluhan dalam penglihatan (katarak).

Penularan avian encephalomyelitis (AE) pada Ayam

Proses penularan avian encephalomyelitis (AE) pada Ayam dapat terjadi secara vertikal dan horizontal. Vertikal berarti dari induk ke anak melalui telur, sedangkan horizontal dari ayam ke ayam di satu kandang atau dari faktor lingkungan.

Penularan secara horizontal dapat secara langsung dan tidak langsung. Langsung dari ayam sakit ke ayam sehat, tidak langsung dari peralatan ternak, makanan, dan minuman ayam. Biasa terjadi pada ayam dewasa dengan umur lebih dari 3 minggu.

Masa inkubasi penyakit AE beragam, ada yang 1-7 dan 5-14 hari terhitung sejak virus tertular ke dalam tubuh ayam. Semuanya tergantung pada proses penularan virus itu sendiri, untuk penularan secara horizontal hanya 10 hari.

Penanganan avian encephalomyelitis (AE) pada Ayam

Sampai saat ini belum ada pengobatan yang efektif untuk penyakit AE, namun apabila terjadi ada beberapa hal yang dapat dilakukan, antara lain:

  • Pisahkan ayam terdampak dengan kelompoknya.
  • Musnahkan bangkai ayam yang disebabkan oleh penyakit AE ini.
  • Isolasi yang terdampak belum begitu parah.
  • Beri nutrisi pakan yang cukup dan berikan suplemen vitamin yang cocok.
  • Potong ayam dewasa yang terdampak, konsumsi dagingnya, dan jual telurnya.
  • Perketat biosecurity.

Pencegahan avian encephalomyelitis (AE) pada Ayam

Untuk mencegah penyakit avian encephalomyelitis (AE) pada Ayam tidak begitu berbeda dengan pencegahan penyakit-penyakit lainnya yang meliputi:

  • Usahakan bibit DOC atau telur ayam berasal dari induk yang terbebas dari penyakit AE.
  • Semprot desinfektan secara teratur dan berkala.
  • Lakukan vaksinasi AE pada ayam dengan vaksin yang sesuai.

Selain dari ketiga hal di atas, proses manajemen kandang adalah hal yang paling utama. Semakin baik pengelolaannya, maka semakin baik pula kualitas ayam yang di dapat.

Banyak peternak mengeluhkan bahwa mereka kesulitan dalam proses pengelolaan kandang karena waktu yang terbatas.

Posting Komentar

0 Komentar