Menghitung ternak ayam broiler dengan pola kemitraan (PT) melibatkan estimasi biaya investasi, biaya operasional, dan potensi pendapatan. Biaya investasi meliputi pembangunan kandang, pembelian DOC (Day Old Chick), dan peralatan lainnya. Biaya operasional mencakup biaya pakan, obat-obatan, vaksin, dan biaya tenaga kerja. Potensi pendapatan didasarkan pada jumlah ayam yang dipanen, berat rata-rata ayam, harga jual, dan bonus atau insentif yang diberikan oleh pihak PT.
Berikut adalah langkah-langkah umum untuk menghitung usaha ternak ayam broiler dengan pola kemitraan:
1. Biaya Investasi:
Biaya Pembangunan Kandang:
Biaya ini bervariasi tergantung ukuran dan jenis kandang (kandang terbuka atau kandang tertutup). Estimasi biaya untuk kandang 5.000 ekor bisa mencapai Rp 175.000.000 – Rp 225.000.000.
Biaya Pembelian DOC:
Harga DOC bervariasi, misalnya antara Rp 3.583,33 per ekor (peternak plasma/inti pabrikan) dan Rp 3.428,33 per ekor (peternak mandiri).
Biaya Peralatan:
Termasuk kandang, tempat pakan, tempat minum, dan peralatan pendukung lainnya.
2. Biaya Operasional:
- Biaya Pakan: Asumsi konsumsi pakan sekitar 2,5 kg/ekor per siklus, dengan harga pakan Rp 6.000/kg, biaya pakan bisa mencapai Rp 75.000.000 untuk satu siklus pemeliharaan 5.000 ekor.
- Biaya Obat-obatan dan Vaksin: Biaya ini bervariasi tergantung jenis dan jumlah ayam yang dipelihara.
- Biaya Tenaga Kerja: Biaya ini tergantung jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan dan tingkat upah.
- Biaya Lain-lain: Termasuk biaya listrik, air, dan biaya operasional lainnya.
3. Potensi Pendapatan:
Jumlah Ayam Panen:
Asumsi kematian ayam sekitar 5%, maka dari 10.000 ekor yang dipelihara, jumlah ayam yang panen sekitar 9.500 ekor.
Berat Rata-rata Ayam Panen:
Biasanya ayam broiler dipanen saat mencapai berat 1,8kg hingga 2,4kg, dengan rata-rata 2,2kg.
Harga Jual:
Harga jual ayam potong per kg bervariasi, misalnya Rp 20.000/kg.
Bonus/Insentif:
Pihak PT biasanya memberikan bonus atau insentif jika peternak mencapai target tertentu, misalnya FCR (Feed Conversion Ratio) yang baik atau daya tahan hidup ayam yang tinggi.
Contoh Perhitungan (Skala Kecil):
Asumsi:
- Populasi awal: 500 ekor
- Berat rata-rata panen: 1,5 kg/ekor
- Harga jual: Rp 20.000/kg
- Asumsi kematian 5% (475 ekor panen)
Pendapatan:
- Total berat panen: 475 ekor x 1,5 kg = 712,5 kg
- Total pendapatan: 712,5 kg x Rp 20.000 = Rp 14.250.000
Keterangan Tambahan:
- FCR (Feed Conversion Ratio): Merupakan perbandingan antara jumlah pakan yang dikonsumsi dengan berat ayam yang dipanen. FCR yang kecil menunjukkan efisiensi pakan yang baik.
- Deplesi: Persentase kematian ayam selama masa pemeliharaan.
- Analisis Kelayakan: Penting untuk melakukan analisis kelayakan finansial, seperti NPV (Net Present Value), IRR (Internal Rate of Return), dan Break Even Point (BEP) untuk menentukan apakah usaha ini layak untuk dijalankan.
0 Komentar