Ticker

50/recent/ticker-posts

Ad Code

𝐇𝐚𝐥𝐨 𝐒𝐞𝐥𝐚𝐦𝐚𝐭 𝐃𝐚𝐭𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐢 𝐂𝐡𝐚𝐧𝐧𝐞𝐥 𝐁𝐥𝐨𝐠𝐠𝐞𝐫 𝐔𝐬𝐚𝐡𝐚 𝐝𝐚𝐧 𝐁𝐮𝐝𝐢𝐝𝐚𝐲𝐚 𝐓𝐞𝐫𝐧𝐚𝐤 𝐊𝐮|𝐑𝐞𝐤𝐨𝐦𝐞𝐧𝐝𝐚𝐬𝐢 𝐆𝐚𝐦𝐞 𝐎𝐧𝐥𝐢𝐧𝐞 𝐑𝐞𝐬𝐦𝐢 (𝐏𝐀𝐑𝐀𝐃𝐀𝟒𝐃)|𝐌𝐢𝐧𝐢𝐦𝐚𝐥 𝐃𝐞𝐩𝐨𝐬𝐢𝐭 𝐑𝐏.𝟓𝟎𝟎𝟎|𝐌𝐞𝐧𝐞𝐫𝐢𝐦𝐚 𝐃𝐞𝐩𝐨𝐬𝐢𝐭 𝐏𝐮𝐥𝐬𝐚|𝐘𝐮𝐤 𝐆𝐚𝐛𝐮𝐧𝐠 𝐒𝐞𝐤𝐚𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐉𝐮𝐠𝐚 !!

MENGHITUNG USAHA TERNAK AYAM BROILER DENGAN POLA KEMITRAAN

 Menghitung ternak ayam broiler dengan pola kemitraan (PT) melibatkan estimasi biaya investasi, biaya operasional, dan potensi pendapatan. Biaya investasi meliputi pembangunan kandang, pembelian DOC (Day Old Chick), dan peralatan lainnya. Biaya operasional mencakup biaya pakan, obat-obatan, vaksin, dan biaya tenaga kerja. Potensi pendapatan didasarkan pada jumlah ayam yang dipanen, berat rata-rata ayam, harga jual, dan bonus atau insentif yang diberikan oleh pihak PT.

Berikut adalah langkah-langkah umum untuk menghitung usaha ternak ayam broiler dengan pola kemitraan:

1. Biaya Investasi:

Biaya Pembangunan Kandang:

Biaya ini bervariasi tergantung ukuran dan jenis kandang (kandang terbuka atau kandang tertutup). Estimasi biaya untuk kandang 5.000 ekor bisa mencapai Rp 175.000.000 – Rp 225.000.000. 

Biaya Pembelian DOC:

Harga DOC bervariasi, misalnya antara Rp 3.583,33 per ekor (peternak plasma/inti pabrikan) dan Rp 3.428,33 per ekor (peternak mandiri). 

Biaya Peralatan:

Termasuk kandang, tempat pakan, tempat minum, dan peralatan pendukung lainnya.

2. Biaya Operasional:

- Biaya Pakan: Asumsi konsumsi pakan sekitar 2,5 kg/ekor per siklus, dengan harga pakan Rp 6.000/kg, biaya pakan bisa mencapai Rp 75.000.000 untuk satu siklus pemeliharaan 5.000 ekor.

- Biaya Obat-obatan dan Vaksin: Biaya ini bervariasi tergantung jenis dan jumlah ayam yang dipelihara.

- Biaya Tenaga Kerja: Biaya ini tergantung jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan dan tingkat upah.

- Biaya Lain-lain: Termasuk biaya listrik, air, dan biaya operasional lainnya. 

3. Potensi Pendapatan:

Jumlah Ayam Panen:

Asumsi kematian ayam sekitar 5%, maka dari 10.000 ekor yang dipelihara, jumlah ayam yang panen sekitar 9.500 ekor.

Berat Rata-rata Ayam Panen:

Biasanya ayam broiler dipanen saat mencapai berat 1,8kg hingga 2,4kg, dengan rata-rata 2,2kg.

Harga Jual:

Harga jual ayam potong per kg bervariasi, misalnya Rp 20.000/kg.

Bonus/Insentif:

Pihak PT biasanya memberikan bonus atau insentif jika peternak mencapai target tertentu, misalnya FCR (Feed Conversion Ratio) yang baik atau daya tahan hidup ayam yang tinggi. 

Contoh Perhitungan (Skala Kecil):

Asumsi:

- Populasi awal: 500 ekor

- Berat rata-rata panen: 1,5 kg/ekor

- Harga jual: Rp 20.000/kg

- Asumsi kematian 5% (475 ekor panen)

Pendapatan:

- Total berat panen: 475 ekor x 1,5 kg = 712,5 kg

- Total pendapatan: 712,5 kg x Rp 20.000 = Rp 14.250.000 

Keterangan Tambahan:

- FCR (Feed Conversion Ratio): Merupakan perbandingan antara jumlah pakan yang dikonsumsi dengan berat ayam yang dipanen. FCR yang kecil menunjukkan efisiensi pakan yang baik. 

- Deplesi: Persentase kematian ayam selama masa pemeliharaan. 

- Analisis Kelayakan: Penting untuk melakukan analisis kelayakan finansial, seperti NPV (Net Present Value), IRR (Internal Rate of Return), dan Break Even Point (BEP) untuk menentukan apakah usaha ini layak untuk dijalankan. 


Posting Komentar

0 Komentar