Usaha ayam potong di Indonesia memiliki potensi yang begitu tinggi, hal ini terlihat dari konsumsi daging ayam di Indonesia pada tahun 2020 yang mencapai 3500 kilogram per tahunnya.
Kondisi tersebut begitu potensial untuk para pelaku usaha dan peternak ayam potong di Indonesia. Merancang strategi dan cara pemasaran produk olahan ayam potong sangat penting dalam meningkatkan penjualan produknya sehingga memaksimalkan keuntungan.
Banyak orang tidak akan mengenali produk yang dijual apabila strategi dan cara pemasarannya kurang tepat.
Maka dari itu, perlu sekali mempelajari cara membuat strategi pemasaran produk yang benar agar tepat sasaran sesuai target bisnis yang sudah ditetapkan.
Berikut merupakan strategi dan cara pemasaran yang tepat untuk memasarkan produk olahan ayam potong versi UsahadanbudidayaTernak yang bisa anda terapkan juga di dalam bisnis ayam potong anda:
1. Melakukan Penghematan Biaya Operasional Kandang
Operasional kandang ayam memegang biaya pengeluaran tertinggi dengan 70% modal dialokasikan untuk pembelian pakan ayam. Untuk menekan biaya operasional kandang maka pelaku usaha dan peternak bisa memberi makan ayam berupa dedek padi, sayuran, dan umbi-umbian. Tidak perlu memberi pakan olahan seperti pelet secara terus menerus karena pada dasarnya ayam termasuk hewan pemakan segala.
Ayam juga termasuk hewan yang sangat rentan mengalami kematian saat proses pemeliharaan di dalam kandang berlangsung, perlu tambahan pemberian vaksin dan suplemen dalam menjaga kesehatan sekaligus memenuhi kebutuhan tumbuh kembang ayam.
Biaya vaksin sebetulnya dapat ditekan dengan meminta Dinas Kesehatan di wilayah setempat untuk melakukan vaksinasi terhadap unggas peliharaan, karena pemerintah sendiri menyediakan vaksin itu secara gratis meskipun jumlah vaksin yang tersedia sangat terbatas, sehingga para pelaku usaha dan peternak ayam potong tidak bisa sepenuhnya bergantung pada dinas kesehatan.
Selain pakan, kondisi kandang sangat penting untuk mencegah ayam menjadi stres. Idealnya, kandang memiliki lampu untuk menjaga suhu tubuh ayam, menyediakan tempat makan dan minum yang banyak, serta kondisi kandang jangan terlalu sesak.
2. Mengetahui Kisaran Harga di Pasaran
Panen merupakan tahap akhir dari pemeliharaan ayam di dalam kandang untuk selanjutnya ayam dijual di pasaran baik itu melalui pengepul, retail, ataupun hotel dan restoran. Sebelum melakukan persetujuan, peternak dan pelaku usaha terlebih dahulu melakukan riset untuk mengetahui harga pasaran ayam yang cenderung berubah-ubah untuk mencegah kerugian dan tidak ditekan oleh para pengepul terus menerus.
Teman Usaha dapat melakukan beberapa kiat untuk mengetahui harga jual ayam pada saat panen dengan bergabung ke kelompok atau komunitas ternak yang ada di wilayahnya. UsahadanBudidayaTernak Indonesia melalui kanal facebook nya juga menyediakan kisaran harga setiap bulannya pada beberapa daerah di Indonesia. Selengkapnya bisa kunjungi laman facebook UsahadanBudidaya Ternak Indonesia.
3. Membangun Hubungan Baik dengan Para Pelaku Usaha
Membangun networking atau hubungan dengan beberapa jenis pelaku usaha sangat penting dalam mengembangkan bisnis ayam potong. Beberapa diantaranya yang berhubungan dengan usaha ayam potong yakni pengepul, penjual, pelaku usaha kuliner, dan pemilik akomodasi.
Mengenal serta memiliki hubungan baik dengan banyak pelaku usaha dengan berbagai latar belakang bisnis yang berbeda mempermudah jalan untuk memasarkan produk yang dihasilkan, sekaligus membuka peluang daya tawar harga yang lebih beragam.
4. Pemasaran Langsung ke Tempat Usaha
Pemasaran melalui tangan pertama akan memberikan keuntungan lebih bagi peternak karena harga jual biasanya lebih tinggi dibandingkan dengan menjual ke pengepul karena memangkas beberapa jalur pemasaran dan menyasar langsung pada konsumen akhir. Hal ini juga dilakukan UsahadanbudidayaTernak melalui produk olahannya yakni UsahadanbudidayaTernak .
Biasanya untuk masuk ke jalur pemasaran ini, Teman UsahadanbudidayaTernak membawa sampel ayam karkas sesuai permintaan konsumen, karena setiap bisnis memiliki standar sendiri terkait kualitas ayam yang diberikan kepada konsumen mereka.
Terakhir yang perlu untuk diingat! Meskipun memiliki hubungan yang baik namun sebagai pelaku usaha ayam potong Teman UsahadanbudidayaTernak harus tegas menetapkan aturan pembayaran dalam setiap pembelian dengan menerapkan aturan cash and carry atau cicilan selama berapa minggu atau bulan. Dengan menetapkan aturan pembayaran yang jelas, maka peternak dan para pelaku usaha tidak perlu mengalami kerugian.
5. Menggunakan Sistem Eceran
Memakai sistem eceran merupakan cara agar produk ayam menjangkau banyak pembeli, terlebih industri katering rumahan maupun pembeli yang hanya mau membeli dalam jumlah kecil. Dengan memakai sistem ini, keuntungan yang didapat menjadi maksimal. Selain itu, Teman UsahadanbudidayaTernak juga harus melayani keinginan para ibu-ibu yang biasanya hanya ingin bagian tertentu saja seperti dada, paha, atau sayap saja. Biasanya sistem eceran memiliki harga yang lebih mahal daripada ayam yang dibeli secara utuh.
Dengan perkembangan zaman yang semakin modern dan pertumbuhan teknologi yang semakin maju, UsahadanbudidayaTernak menyarankan untuk memanfaatkan platform ecommerce seperti Tokopedia dan Shopee dalam memasarkan produk olahan eceran seperti yang sudah dilakukan oleh UsahadanbudidayaTernak melalui produk Fresh nya.
0 Komentar