Ticker

50/recent/ticker-posts

Ad Code

𝐇𝐚𝐥𝐨 𝐒𝐞𝐥𝐚𝐦𝐚𝐭 𝐃𝐚𝐭𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐢 𝐂𝐡𝐚𝐧𝐧𝐞𝐥 𝐁𝐥𝐨𝐠𝐠𝐞𝐫 𝐔𝐬𝐚𝐡𝐚 𝐝𝐚𝐧 𝐁𝐮𝐝𝐢𝐝𝐚𝐲𝐚 𝐓𝐞𝐫𝐧𝐚𝐤 𝐊𝐮|𝐑𝐞𝐤𝐨𝐦𝐞𝐧𝐝𝐚𝐬𝐢 𝐆𝐚𝐦𝐞 𝐎𝐧𝐥𝐢𝐧𝐞 𝐑𝐞𝐬𝐦𝐢 (𝐏𝐀𝐑𝐀𝐃𝐀𝟒𝐃)|𝐌𝐢𝐧𝐢𝐦𝐚𝐥 𝐃𝐞𝐩𝐨𝐬𝐢𝐭 𝐑𝐏.𝟓𝟎𝟎𝟎|𝐌𝐞𝐧𝐞𝐫𝐢𝐦𝐚 𝐃𝐞𝐩𝐨𝐬𝐢𝐭 𝐏𝐮𝐥𝐬𝐚|𝐘𝐮𝐤 𝐆𝐚𝐛𝐮𝐧𝐠 𝐒𝐞𝐤𝐚𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐉𝐮𝐠𝐚 !!

EVALUASI KEGIATAN USAHA AYAM POTONG

Lakukan analisis proksimat

Analisis proksimat dilakukan untuk mengetahui jumlah nutrien bahan baku pakan.

Mengetahui jumlah nutrien sangat penting untuk mengontrol pertumbuhan ayam. Berikut cara melakukan analisis proksimat:

  • Kadar protein kasar dalam pakan untuk mengetahui sumber protein bagi ayam
  • Jumlah lemak kasar merupakan patokan bahwa pakan menjadi sebagai sumber energi, sekaligus indikator untuk mengetahui lamanya masa simpan dari bahan pakan tersebut
  • Serat kasar menjadi indikator untuk mengetahui seberapa lama pakan tersebut dapat tercerna di pencernaan ayam.
  • Kadar air untuk mengetahui kandungan nutrien. Semakin tinggi kadar airnya, maka kandungan nutrien semakin rendah, dan mengindikasikan bahwa pakan ayam tersebut tidak memiliki waktu simpan yang lama.

Setelah mengetahui cara memilih pakan ternak yang berkualitas bagi ayam.

Kita perlu juga mengetahui jenis-jenis pakan yang tersedia di pasaran, karena tiap-tiap pakan tersebut memiliki keunggulan yang berbeda-beda, diantaranya:

  • Tepung memiliki tekstur yang halus dan mudah dicerna sehingga cocok untuk pakan DOC
  • Crumble memiliki tekstur yang lebih padat daripada tepung, dan bentuk seperti biskuit hancur. Sifat teksturnya menjadikan pakan ini cocok sebagai pakan transisi bagi anak ayam di masa pertumbuhan saat mulai belajar mengonsumsi makanan padat.
  • Pelet berbentuk silinder yang memudahkan penyimpanannya. Teksturnya yang padat membuat waktu makan ayam menjadi lebih singkat. Umumnya, peternak memberikan pelet kepada ayam yang sudah dewasa
  • Pakan organik terbuat dari bahan bebas zat kimia dan modifikasi genetik. Pakan organik biasanya lebih mahal karena proses pembuatannya memerlukan banyak tenaga manusia. Biasanya pakan organik terbuat dari bahan seperti jagung, gandum, kacang polong, tepung ikan, dan oat.

Tips tambahan, ayam fase awal perlu memperoleh pakan dengan kandungan nutrisi dan protein tinggi untuk memaksimalkan pertumbuhannya.

Namun, jangan memberikan pakan yang kandungan kalsiumnya terlalu tinggi karena dapat menyebabkan gangguan ginjal pada ayam yang masih kecil.

Melakukan Vaksinasi Rutin

Selain pakan, pemberian vaksin pada fase awal pertumbuhan ayam dapat mencegah timbulnya penyakit secara efektif.

Mikroorganisme yang terdapat didalam vaksin dapat membentuk kekebalan tubuh ayam. Dalam pelaksanaannya, terdapat beberapa penggunaan jenis vaksin yang cara pengaplikasiannya berbeda-beda. Secara umum ada 3 metode vaksinasi ayam broiler, yaitu:

Dengan mencampur vaksin dan air, lalu masuk ke dalam tubuh ayam bersama dengan minuman dan makanan. Dalam proses ini, ayam perlu puasa sekitar 1 – 2 jam sebelum pemberian vaksin.

Tahap selanjutnya adalah menyiapkan air, susu skim, dan dosis vaksin dengan jumlah yang tepat.

Susu skim memiliki fungsi sebagai pelindung vaksin untuk menghindari kontaminasi dengan bahan-bahan lain yang terkandung didalam air sekaligus menjaga kualitas vaksin.

Berdasarkan konsumsi air minum, setiap 1000 ekor ayam membutuhkan 1 liter air. Untuk mengetahui jumlah air dapat menggunakan rumus berikut:

Setelah mengetahui jumlah air, dapat memasukkan susu skim dengan dosis 2 gram per liternya. Lalu, masukan vaksin ke  dalam air, aduk hingga rata bersamaan dengan susu skim, kemudian tuang ke tempat minum.

Dalam melakukan vaksin suntik perlu menyuntikan injektor pada pangkal paha (musculus) ayam.

Tips sebelum melakukan vaksin suntik.

Pastikan bahwa injektor berfungsi dengan baik,  lalu kocok botol vaksin agar vaksin tidak mengendap. Lakukan penyuntikan saat suhu vaksin yang baru keluar dari lemari es (refrigerator) sama atau mendekati suhu lingkungan.

Untuk mempercepat bisa dengan cara thawing atau rendam dalam air panas agar suhu vaksin lebih cepat mencapai suhu lingkungan.

Keuntungan dari memilih metode suntik adalah tidak perlu memikirkan dosis volume pemberian vaksin karena menggunakan injektor yang jumlah dosisnya sudah pasti dan jelas.

Dalam melakukan vaksin tetes pada ayam perlu dosis 1 ml per ekornya. Proses vaksinasi ayam memakan waktu lebih lama karena harus menunggu vaksin terserap sempurna ke dalam kelopak mata ayam, namun reaksinya sangat cepat karena langsung mengantarkan ke peredaran darah.

Tips saat melakukan vaksinasi tetes ke ayam! Jangan terburu-buru melepaskan ayam sebelum tetesan vaksin terserap sempurna.

Agar ayam tidak stres dalam menunggu waktu vaksin, buat kapasitas maksimum untuk satu kali jaring vaksin tetes hanya dibatasi untuk 200 ekor ayam.

Untuk menghindari efektivitas vaksin, sebaiknya bagi larutan vaksin ke dalam beberapa alat penetes karena setelah larut vaksin harus habis dalam waktu 30 menit.

Vaksin mengandung mikroorganisme, sehingga kandungan vaksin begitu sensitif dengan pengaruh lingkungan. Dalam menyimpan vaksin memerlukan  lemari es (refrigerator) bersuhu 2 – 8˚C tetapi jangan disimpan di dalam freezer.

Fungsi menyimpan vaksin di dalam refrigerator agar vaksin terhindar dari panas dan paparan sinar matahari langsung.Beberapa hal yang harus diperhatikan saat hendak melakukan vaksinasi:

  • Waktu pemberian, jenis, dan dosis yang diberikan harus tepat. Pastikan vaksin belum kadaluarsa
  • Jangan melakukan vaksinasi saat suhu udara terlalu panas (maksimal suhu 29˚C)
  • Pastikan ayam dalam kondisi sehat saat akan melakukan vaksin, jika ayam sedang sakit maka tidak boleh melakukan vaksinasi
  • Setelah vaksin selesai, segera berikan suplemen ayam broiler atau multivitamin untuk mengurangi stres pada ayam.

Kejadian endemik flu burung yang menyerang unggas terutama ayam pada beberapa tahun yang lalu membuat pelaku usaha ayam potong semakin sadar pentingnya melakukan jadwal vaksinasi dengan tepat waktu.

Berikut merupakan 2 program jadwal vaksinasi ayam broiler:

Untuk mensukseskan vaksinasi, perlu juga upaya pendukung lainnya yakni memastikan para pelaku usaha ayam dan peternak untuk menjaga kebersihan kandang dengan menyemprot kandang seminggu dua kali.

Melakukan Panen

Proses panen menjadi penentu akhir selama masa pemeliharaan dari peternakan. Sebelum melakukan panen biasanya manajer ataupun operator kandang melakukan estimasi perhitungan hasil dan keuntungan.

Hanya saja perlu kalian ingat bahwa angka estimasi bisa meleset lho dari prediksi dan proyeksi.

Terus kapan sih waktu yang tepat untuk melakukan panen?

Nah, UsahadanBudidayaTernak Indonesia mau kasih tahu ke kalian pentingnya melakukan pertimbangan waktu panen:

  • Ayam ras pedaging (broiler) banyak yang memanen ayamnya pada umur sekitar 35 hari dengan bobot kurang lebih 2,5 kilogram per ekor. Tidak harus 35 hari dan berbobot 2,5 kilogram, waktu panen bisa disesuaikan dengan pencapaian bobot ayam yang digemari oleh konsumen. Hasil riset pasar menunjukan mayoritas masyarakat Indonesia menyukai ayam pedaging ukuran kecil dengan berat sekitar 1,5 kilogram untuk makanan sehari-hari. Tetapi ada waktu tertentu saat konsumen memilih ayam ukuran besar. Misalnya untuk membuat sate, opor, atau beberapa industri pengolahan daging ayam (industri frozen food, nugget, hingga sosis)
  • Harga daging ayam yang naik turun menjadi pertimbangan dalam menentukan umur panen. Misalnya: saat perayaan idul fitri, biasanya harga jual daging ayam meningkat. Sehingga perlu mempersingkat waktu pemeliharaan dan budidaya ayam agar perolehan keuntungan lebih besar. Jika harga di pasaran lebih rendah daripada harga budidaya, maka peternak bisa memilih untuk memperpanjang periode pemeliharaan tapi harus memperhatikan bobot ayam dan nilai FCR.
  •  Feed Conversion Ratio (FCR) adalah satuan nilai yang menunjukan perbandingan antara jumlah konsumsi kilogram pakan ayam untuk menghasilkan 1 kilogram berat badan. Jika nilai FCR semakin besar, berarti efisiensi penggunaan pakan kurang baik. Dalam menentukan standar FCR ditentukan sendiri oleh masing-masing perusahaan pembibit (breeder).

Proses Saat Panen

Berikut beberapa persiapan yang perlu dilakukan saat panen ayam pedaging:

  • Periksa laporan stok ayam di kandang, timbang salah satu ayam sebagai sampel nilai patokan terhadap keseluruhan bobot ayam
  • Berikan pencahayaan kandang selama 24 jam selama satu minggu sebelum panen. Tujuan melakukan kegiatan ini agar ayam selalu makan dan minum, sehingga bobot ayam bertambah
  • Stop memberikan vitamin atau obat minimal 5 – 10 hari sebelum panen. Hal ini untuk menghindari adanya residu antibiotik dalam produk daging ayam. Jangan berikan antibiotik menjelang masa panen karena akan memacu stres fisik ayam akibat kerja organ yang terlalu berat.

Saat tiba pelaksanaan panen. Berikut adalah tata cara pelaksanaan panen ayam yang baik dan benar menurut Chickin Indonesia:

  • Lakukan pelaksanaan panen ayam pada pagi atau malam hari untuk menghindari ayam menjadi stres, karena intensitas panas matahari tidak terlalu tinggi dan suhu lingkungan kandang cukup bersahabat
  • Jangan memberikan ayam makan 8 – 12 jam sebelum panen untuk menghindari sisa pakan yang belum tercerna dengan baik. Biasanya pemberian pakan sebelum panen menyebabkan bobot badan meningkat namun terjadi penyusutan setelah proses pemotongan karena adanya sisa pakan yang belum tercerna secara sempurna di tembolok
  • Buat penyekatan ayam secara bertahap dengan menggunakan sekat untuk mempermudah proses penangkapan. Saat membuat sekat hindari penumpukan ayam di sudut kandang, karena terlalu padat dapat berpotensi meningkatkan kematian
  • Setelah tertangkap, ikat kedua kaki ayam dengan tali secara bersamaan dengan 3-5 ekor. Jangan gunakan sistem tangkap pilih saat proses pemanenan
  • Jangan menangkap ayam dengan kasar
  • Catat bobot tubuh ayam, kemudian masukan ke dalam keranjang secara hati-hati untuk mengurangi risiko memar atau kaki dan sayap ayam patah. Pastikan kapasitas keranjang dengan bobot ayam untuk mengurangi risiko kematian saat melakukan perjalanan ke rumah potong ayam.

Posting Komentar

0 Komentar