Ticker

50/recent/ticker-posts

Ad Code

𝐇𝐚𝐥𝐨 𝐒𝐞𝐥𝐚𝐦𝐚𝐭 𝐃𝐚𝐭𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐢 𝐂𝐡𝐚𝐧𝐧𝐞𝐥 𝐁𝐥𝐨𝐠𝐠𝐞𝐫 𝐔𝐬𝐚𝐡𝐚 𝐝𝐚𝐧 𝐁𝐮𝐝𝐢𝐝𝐚𝐲𝐚 𝐓𝐞𝐫𝐧𝐚𝐤 𝐊𝐮|𝐑𝐞𝐤𝐨𝐦𝐞𝐧𝐝𝐚𝐬𝐢 𝐆𝐚𝐦𝐞 𝐎𝐧𝐥𝐢𝐧𝐞 𝐑𝐞𝐬𝐦𝐢 (𝐏𝐀𝐑𝐀𝐃𝐀𝟒𝐃)|𝐌𝐢𝐧𝐢𝐦𝐚𝐥 𝐃𝐞𝐩𝐨𝐬𝐢𝐭 𝐑𝐏.𝟓𝟎𝟎𝟎|𝐌𝐞𝐧𝐞𝐫𝐢𝐦𝐚 𝐃𝐞𝐩𝐨𝐬𝐢𝐭 𝐏𝐮𝐥𝐬𝐚|𝐘𝐮𝐤 𝐆𝐚𝐛𝐮𝐧𝐠 𝐒𝐞𝐤𝐚𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐉𝐮𝐠𝐚 !!

SISTEM PENCERNAAN UNGGAS : STRUKTUR DAN FUNGSINYA

Sistem pencernaan unggas memiliki struktur yang sederhana, pendek, dan efisien. Organ-organ utama yang berperan dalam sistem ini meliputi mulut, esofagus, tembolok (ingluvies), proventrikulus, ventrikulus, usus halus, sekum, usus besar, dan kloaka. Proses pencernaan unggas dimulai saat makanan masuk melalui paruh dan berakhir di kloaka. Simak penjelasan lengkapnya dalam artikel ini:

Peran Saluran Pencernaan Unggas

Saluran pencernaan unggas memiliki peran krusial dalam mendukung pertumbuhan optimal, terutama pada unggas dengan potensi genetik tinggi. Agar potensi ini dapat dimanfaatkan secara maksimal, diperlukan pakan dan nutrisi yang baik. Nutrisi yang diberikan harus dapat dicerna, diserap, serta dimanfaatkan oleh tubuh untuk mendukung metabolisme.

Proses pencernaan pada unggas dimulai dari pemecahan pakan oleh enzim-enzim pencernaan yang dihasilkan oleh berbagai kelenjar pencernaan. Kelenjar terbesar dalam sistem ini adalah hati, yang memiliki lebih dari 500 fungsi penting dalam tubuh unggas. Oleh karena itu, hati menjadi salah satu organ vital dalam mendukung kehidupan unggas.

Organ-Organ Pencernaan Unggas dan Fungsinya

Berikut adalah organ-organ pencernaan unggas beserta fungsinya:

1. Paruh

Paruh berfungsi sebagai mulut unggas yang terdiri dari rahang atas dan bawah. Organ ini digunakan untuk mengambil makanan dan minuman, serta menghasilkan air liur (saliva) yang membantu mempermudah proses menelan.

2. Esofagus

Esofagus atau kerongkongan adalah saluran yang menghubungkan mulut dengan proventrikulus. Saluran ini berperan dalam mendorong makanan ke bagian pencernaan berikutnya melalui gerakan peristaltik.

Tembolok (Ingluvies)

Tembolok adalah pelebaran esofagus yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara makanan. Di dalam tembolok, makanan akan dilunakkan oleh enzim dan bakteri yang menghasilkan asam.

Proventrikulus (Lambung Kelenjar)

Proventrikulus berperan dalam pencernaan enzimatik. Organ ini mengeluarkan asam klorida dan pepsinogen yang membantu menguraikan makanan agar lebih mudah dicerna.

Ampela (Gizzard/Ventrikulus)

Ampela adalah organ dengan otot yang kuat dan tebal. Fungsinya adalah menggiling makanan secara mekanis dengan bantuan batu kecil yang dimakan unggas, sehingga makanan menjadi lebih halus.

Usus Halus

Usus halus terdiri dari tiga bagian utama yaitu, duodenum, jejunum, dan ileum. Di dalam organ ini, terjadi penyerapan nutrisi yang diperlukan tubuh. Mukosa usus halus membantu memperluas permukaan penyerapan dengan adanya vili-vili.

Usus Buntu (Cecum)

Unggas memiliki dua usus buntu atau cecum yang berperan dalam fermentasi serat serta membantu pencernaan karbohidrat dan protein dengan bantuan mikroorganisme.

Usus Besar

Usus besar memiliki peran dalam penyerapan kembali air dari sisa makanan, serta mengatur keseimbangan cairan dalam tubuh unggas sebelum dikeluarkan sebagai feses.

Kloaka

Kloaka adalah organ terakhir dalam sistem pencernaan unggas yang berfungsi sebagai tempat pembuangan feses dan urin. Pada unggas, urin dan feses dikeluarkan secara bersamaan melalui kloaka.

Perbedaan Sistem Pencernaan Unggas dengan Hewan Lainnya

Sistem pencernaan unggas memiliki perbedaan signifikan dibandingkan ruminansia, yang mengandalkan gigi untuk mengunyah makanan. Pada unggas, proses pencernaan terjadi secara mekanik melalui kontraksi otot pencernaan dan secara kimiawi dengan bantuan enzim yang dihasilkan oleh saluran pencernaan.

Perbedaan dalam sistem pencernaan antarspesies unggas lebih terlihat dari segi anatomi dan kapasitas fisiknya dibandingkan aspek gizi. Misalnya, unggas pemakan ikan memiliki proventrikulus yang lebih besar, sedangkan unggas pemakan biji-bijian memiliki ampela yang lebih kuat untuk menggiling makanan.

Secara fisiologis, makanan yang masuk ke dalam saluran pencernaan unggas masih dianggap berada di luar tubuh hingga melalui proses penyerapan oleh dinding saluran pencernaan. Setelah diserap, zat gizi digunakan dalam proses metabolisme yang pada dasarnya sama bagi semua spesies unggas. 

Posting Komentar

0 Komentar