Pengangkutan ayam broiler setelah panen adalah bagian penting dalam rantai produksi, tetapi juga menjadi salah satu tantangan terbesar yang dihadapi peternak. Proses ini sering kali memengaruhi susut bobot ayam dan meningkatkan risiko mortalitas ayam, yang dapat berdampak signifikan pada hasil panen. Ikuti tips cegah susut bobot dan mortalitas ayam saat pengiriman untuk menjaga kualitas dan produktivitas hasil ternak Anda.
Dalam artikel ini, kita akan mengulas faktor-faktor yang memengaruhi penurunan bobot dan kematian ayam selama transportasi, dampak yang mungkin timbul, serta langkah-langkah efektif untuk mencegah kerugian tersebut.
Faktor yang Memengaruhi Susut Bobot dan Mortalitas Ayam
Transportasi ayam broiler biasanya dilakukan menggunakan keranjang yang ditumpuk di truk menuju Rumah Potong Ayam (RPA) atau lokasi tujuan lainnya. Tahukah Anda, bahwa desain sarana angkut, kepadatan, ventilasi, cara mengemudi, dan kondisi jalan sangat memengaruhi tingkat kenyamanan serta kesehatan ayam selama perjalanan? Faktor-faktor ini dapat memicu stres, kelelahan, hingga kematian ayam.
Meski demikian, pengangkutan ayam broiler pasca-panen masih sering menimbulkan dampak seperti stres dan penyusutan bobot ayam, terutama jika proses transportasi tidak dilakukan dengan baik.
Dampak Proses Transportasi Terhadap Susut Bobot dan Mortalitas Ayam
Stres dan Kenaikan Suhu Tubuh
Transportasi di siang hari, terutama saat cuaca panas, memicu stres pada ayam. Karena tidak memiliki kelenjar keringat, ayam kesulitan melepaskan panas tubuh, sehingga suhu tubuh mereka meningkat drastis. Akibatnya, energi mereka terkuras, yang dapat berujung pada dehidrasi.
Penyusutan Bobot dan Mortalitas Ayam
Perjalanan panjang dapat menyebabkan dehidrasi yang signifikan, dengan penurunan bobot hingga 100–120 gram atau sekitar 8–10%. Selain itu, mortalitas selama perjalanan ke RPA rata-rata mencapai kurang dari 5%, yang masih menjadi perhatian serius bagi peternak.
Cara Mencegah Susut Bobot dan Mortalitas Ayam
Untuk mengurangi risiko kerugian selama transportasi, ada beberapa langkah yang dapat diambil:
- Pilih waktu panen di pagi atau malam hari untuk meminimalkan stres akibat panas.
- Berikan vitamin atau air minum dengan tambahan gula merah sebagai sumber energi bagi ayam.
- Pastikan penangkapan, penimbangan, dan pemuatan ayam dilakukan secara tepat dan hati-hati agar tidak melukai atau menambah stres pada ayam.
- Gunakan keranjang ayam dengan kapasitas sesuai untuk menghindari kelebihan muatan yang dapat menyebabkan sesak napas.
- Siram keranjang dengan air untuk mengurangi panas, terutama saat terkena sinar matahari langsung.
- Jika perjalanan memakan waktu lama, siapkan tempat transit untuk pemberian pakan atau minum agar ayam tetap sehat selama perjalanan.
Dengan menerapkan langkah-langkah ini, Anda tidak hanya menjaga kesehatan ayam selama transportasi tetapi juga mengurangi risiko susut bobot dan mortalitas ayam, sehingga hasil panen tetap optimal.
Kesimpulan
Proses transportasi ayam broiler membutuhkan perhatian ekstra untuk menghindari kerugian akibat penyusutan bobot ayam dan kematian. Dengan memahami faktor-faktor yang memengaruhi kesehatan ayam serta menerapkan langkah-langkah pencegahan yang tepat, peternak dapat memastikan bahwa ayam tiba di tujuan dalam kondisi sehat, siap untuk diproses lebih lanjut.
0 Komentar