Ticker

50/recent/ticker-posts

Ad Code

𝐇𝐚𝐥𝐨 𝐒𝐞𝐥𝐚𝐦𝐚𝐭 𝐃𝐚𝐭𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐢 𝐂𝐡𝐚𝐧𝐧𝐞𝐥 𝐁𝐥𝐨𝐠𝐠𝐞𝐫 𝐔𝐬𝐚𝐡𝐚 𝐝𝐚𝐧 𝐁𝐮𝐝𝐢𝐝𝐚𝐲𝐚 𝐓𝐞𝐫𝐧𝐚𝐤 𝐊𝐮|𝐑𝐞𝐤𝐨𝐦𝐞𝐧𝐝𝐚𝐬𝐢 𝐆𝐚𝐦𝐞 𝐎𝐧𝐥𝐢𝐧𝐞 𝐑𝐞𝐬𝐦𝐢 (𝐏𝐀𝐑𝐀𝐃𝐀𝟒𝐃)|𝐌𝐢𝐧𝐢𝐦𝐚𝐥 𝐃𝐞𝐩𝐨𝐬𝐢𝐭 𝐑𝐏.𝟓𝟎𝟎𝟎|𝐌𝐞𝐧𝐞𝐫𝐢𝐦𝐚 𝐃𝐞𝐩𝐨𝐬𝐢𝐭 𝐏𝐮𝐥𝐬𝐚|𝐘𝐮𝐤 𝐆𝐚𝐛𝐮𝐧𝐠 𝐒𝐞𝐤𝐚𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐉𝐮𝐠𝐚 !!

7 PERBEDAAN AYAM KAMPUNG DAN AYAM BROILER

Banyak masyarakat yang masih memperdebatkan kualitas yang lebih baik antara daging ayam kampung dan ayam broiler. Hal ini seringkali membuat para pecinta ayam menjadi ragu-ragu dalam memilih jenis ayam yang ingin mereka beli dan olah. Nyatanya, kedua jenis ayam ini memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, lho!

Ayam broiler atau ayam negeri merupakan salah satu ras ayam yang terkenal akan pertumbuhannya yang cepat. Bagaimana tidak, jenis ayam ini dapat menghasilkan daging hanya dalam jangka waktu 5-7 minggu saja. Ayam yang kerap disebut sebagai ayam pedaging ini juga terkenal karena bobotnya yang besar sehingga dapat menghasilkan daging dalam jumlah yang banyak.

Di sisi lain, ayam kampung merupakan salah satu jenis ayam yang peminatnya juga tak kalah banyak. Proses pemeliharaan ayam jenis ini biasanya berjalan secara tradisional oleh masyarakat. Karena hal tersebut pula ayam jenis ini terkenal bergizi dan memiliki cita rasa daging ayam yang asli.

Perbedaan daging ayam kampung dan ayam broiler terletak pada beberapa hal, yaitu sebagai berikut:

Tekstur Daging

Hal pertama yang membedakan kedua jenis daging ayam ini terletak pada teksturnya. Daging ayam kampung memiliki tekstur yang liat dan cenderung lebih alot daripada ayam broiler. Agar daging ayam jenis ini bisa menjadi empuk dan matang dengan sempurna, maka perlu waktu yang cukup lama dalam memasaknya. Beberapa masyarakat memilih untuk melakukan proses ungkep terlebih dahulu sebelum menggorengnya agar daging bisa menjadi lebih empuk.

Selain itu, daging ayam kampung juga terkenal dapat menghasilkan cita rasa yang gurih dan lezat, sehingga kerap kali diolah menjadi berbagai macam jenis makanan berkuah seperti sup, soto, gulai, dan opor.

Di samping itu, daging ayam broiler memiliki tekstur yang lebih keras, empuk, dan tebal. Daging ayam broiler juga cenderung lebih mudah matang. Dengan demikian, Teman Chickin dapat mengolah daging ayam broiler menjadi berbagai jenis makanan dengan cepat tanpa harus melalui proses ungkep terlebih dahulu sekalipun.

Warna Daging

Perbedaan selanjutnya terletak pada warna daging. Daging ayam kampung memiliki warna yang lebih gelap atau merah daripada daging ayam broiler, sedangkan warna daging ayam broiler biasanya lebih cerah dan pucat.

Penyebab perbedaan warna daging pada kedua jenis ayam ini karena terdapat kandungan haemoglobin yang lebih tinggi pada daging ayam kampung. Hal ini menunjukkan bahwa pada ayam kampung terdapat zat besi yang lebih tinggi daripada ayam broiler. Selain itu, hal-hal lain yang juga dapat berpengaruh terhadap warna daging ayam adalah makanan, cara perkembangbiakan, serta lama hidup ayam.

Tekstur Kulit

Tekstur kulit daging ayam kampung memiliki karakteristik yang berbeda dengan ayam broiler. Karena teksturnya yang lebih alot, kulit ayam kampung biasanya tidak mudah sobek, lebih kenyal, dan rendah lemak.

Sebaliknya, kulit ayam broiler biasanya lebih mudah sobek karena teksturnya yang lebih empuk, lembut, dan berlemak. Banyaknya kandungan lemak juga menyebabkan kulit daging ayam broiler terlihat lebih mengkilap dan licin.

BACA JUGA : Apa itu Ayam Karkas?

Kandungan Nutrisi

Baik daging ayam kampung maupun daging ayam broiler merupakan salah satu sumber protein yang baik dan berguna bagi tubuh. Meskipun begitu, seperti penjelasan-penjelasan di poin sebelumnya, kita mengetahui bahwa daging ayam broiler memiliki lemak dalam jumlah yang lebih banyak.

Secara spesifik, pada setiap 100 gram daging ayam broiler, terdapat 295 kkal energi, 37 gram protein, dan 14,7 gram lemak. Kemudian, pada setiap 100 gram daging ayam kampung terkandung sebesar 246 kkal energi, 37,9 gram protein, dan 9 gram lemak. Terlihat bahwa daging ayam broiler memiliki kandungan energi dan lemak yang lebih tinggi daripada daging ayam kampung.

Lemak yang tinggi pada ayam broiler bisa saja karena hasil proses penyuntikan hormon pada ayam broiler. Di sisi lain, walaupun biasanya tidak memiliki ukuran sebesar daging ayam broiler, daging ayam kampung memiliki kandungan zat besi yang lebih tinggi.

Ukuran Daging

Perbedaan selanjutnya terletak pada ukuran masing-masing jenis ayam. Daging ayam broiler atau ayam pedaging biasanya memiliki ukuran yang jauh lebih besar, lebih gemuk, dan lebih tebal. Hal ini karena ayam broiler dipelihara memang dengan tujuan untuk menghasilkan daging ayam untuk konsumsi, sehingga pada proses pemeliharaannya ayam broiler akan mengkonsumsi berbagai jenis vitamin dan pakan bernutrisi.

Daging ayam kampung cenderung memiliki ukuran yang lebih kecil daripada ayam broiler. Selain karena lebih aktif bergerak pada saat masih dalam kondisi hidup, proses pemeliharaan ayam jenis ini juga terlaksana dengan lebih bebas dan tidak secara spesifik bertujuan untuk produksi daging ayam. Meskipun berukuran lebih kecil, peminat daging ayam kampung masih cukup banyak karena proses pemeliharaannya yang lebih alami dan natural.

Bentuk Tubuh

Terdapat perbedaan bentuk tubuh antara ayam kampung dan ayam broiler. Walaupun berukuran lebih kecil, bentuk tubuh ayam kampung terlihat lebih gagah daripada ayam broiler. Kemudian, ayam jenis ini juga biasanya memiliki postur yang lebih jenjang dan panjang karena memiliki tulang yang panjang dan keras serta tidak memiliki lemak yang banyak.

Perbedaan bentuk tubuh yang cukup signifikan antara ayam kampung dan ayam broiler terletak pada bagian dada. Dada ayam kampung biasanya tampak lebih kurus daripada ayam broiler, sehingga beberapa tulang pada bagian dada akan terlihat lebih menonjol ke permukaan.

Selanjutnya, ayam broiler biasanya memiliki postur tubuh (khususnya pada bagian dada) yang lebih gemuk dan besar. Oleh karena itu, tulang pada bagian dada ayam broiler tidak akan terlihat menonjol karena tertutupi oleh banyaknya lemak pada ayam broiler. 

Harga

Perbedaan terakhir terletak pada harga masing-masing jenis ayam. Di pasaran, harga daging ayam kampung biasanya lebih tinggi daripada harga daging ayam broiler.

Terdapat beberapa alasan yang menyebabkan hal tersebut. Pertama yaitu karena proses pertumbuhan serta pengembangbiakan ayam kampung yang membutuhkan waktu selama kurang lebih 6 bulan. Jangka waktu ini jauh lebih lama daripada proses pengembangbiakan ayam broiler yang dapat selesai hanya dalam kurun waktu 3-5 minggu, atau sekitar 1 bulan saja.

Penyebab selanjutnya adalah karena proses pemeliharaan ayam jenis ini yang dinilai lebih alami dan natural. Dalam pelaksanaan pemeliharaannya, ayam kampung lebih mendapatkan kebebasan dan lebih aktif bergerak. Hal ini berbeda dengan ayam broiler yang proses pemeliharaannya bertujuan secara spesifik untuk menghasilkan daging sehingga ayam akan mengkonsumsi berbagai vitamin dan pakan bernutrisi agar dapat menghasilkan bobot yang tinggi.


Posting Komentar

0 Komentar