Setelah lama tak terdengar, kasus flu burung kembali muncul di Jakarta Timur. Setidaknya dua ekor ayam milik Sumiran, warga RT 04/02 Rambutan, Ciracas, dinyatakan positif terjangkit flu burung.
Hasil pengujian laboratorium, dari lima sampel, dua di antaranya positif AI subtipe H5. Sedangkan tiga lainnya AI negatif
Kepala Suku Dinas Kelautan, Pertanian dan Ketahanan Pangan (KPKP) Jakarta Timur, Bayu Sarihastuti mengatakan, temuan kasus flu burung ini bermula dari adanya laporan warga. Pada tanggal 26 Mei lalu, terdapat lima ekor ayam kampung milik Sumiran, tiba-tiba mati.
"Mendengar ada ayam mati mendadak, kami langsung kejar. Lima ayam yang dikubur itu kami bongkar dan dibawa ke laboratorium," ujar Bayu, Sabtu(2/8).
Ke lima sampel bangkai ayam diambil darahnya dan dibawa ke laboratorium Kesmavet. Hasilnya, dua di antaranya dinyatakan positif terkena virus H5N1 atau flu burung.
“Hasil pengujian laboratorium, dari lima sampel, dua di antaranya AI positif subtipe H5. Sedangkan tiga lainnya AI negatif,” lanjut Bayu.
Untuk mencegah penularan virus flu burung, hari ini menghentikannya langsung melakukan sterilisasi dengan penyemrotan menggunakan cairan pestisida. Pihaknya memastikan tidak ada virus flu burung yang menyebar di lingkungan itu.
0 Komentar