Ticker

50/recent/ticker-posts

Ad Code

𝐇𝐚𝐥𝐨 𝐒𝐞𝐥𝐚𝐦𝐚𝐭 𝐃𝐚𝐭𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐢 𝐂𝐡𝐚𝐧𝐧𝐞𝐥 𝐁𝐥𝐨𝐠𝐠𝐞𝐫 𝐔𝐬𝐚𝐡𝐚 𝐝𝐚𝐧 𝐁𝐮𝐝𝐢𝐝𝐚𝐲𝐚 𝐓𝐞𝐫𝐧𝐚𝐤 𝐊𝐮|𝐑𝐞𝐤𝐨𝐦𝐞𝐧𝐝𝐚𝐬𝐢 𝐆𝐚𝐦𝐞 𝐎𝐧𝐥𝐢𝐧𝐞 𝐑𝐞𝐬𝐦𝐢 (𝐏𝐀𝐑𝐀𝐃𝐀𝟒𝐃)|𝐌𝐢𝐧𝐢𝐦𝐚𝐥 𝐃𝐞𝐩𝐨𝐬𝐢𝐭 𝐑𝐏.𝟓𝟎𝟎𝟎|𝐌𝐞𝐧𝐞𝐫𝐢𝐦𝐚 𝐃𝐞𝐩𝐨𝐬𝐢𝐭 𝐏𝐮𝐥𝐬𝐚|𝐘𝐮𝐤 𝐆𝐚𝐛𝐮𝐧𝐠 𝐒𝐞𝐤𝐚𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐉𝐮𝐠𝐚 !!

CARA MEMULAI USAHA AYAM POTONG

Kok bisa sektor peternakan ayam jadi bisnis dengan prospek bagus di masa depan?

Pendeknya, hampir setiap hari permintaan pasar terhadap daging ayam cukup tinggi bahkan cenderung stabil. Kalo kamu ga percaya, coba cek meja makan kamu!

Pasti dalam satu minggu ada menu olahan yang bahan dasarnya daging ayam nya, kan?

Alhasil, usaha ayam potong paling diuntungkan karena selera masyarakat yang cukup tinggi terhadap menu olahan ayam.

Selain potensi cuan yang lumayan oke, lebih lanjut melalui usaha ayam potong kita turut berkontribusi juga dalam menciptakan sinergi pangan di Indonesia.

Kenapa Harus Memilih Usaha Ayam Potong?

Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, ada yang harus kamu ketahui dulu nih terkait usaha ayam potong.

Biasanya, usaha ayam potong menggunakan jenis ayam ras pedaging (broiler) karena memiliki daya produktivitas tinggi, terutama dalam menghasilkan banyaknya ton daging.

Apalagi, fakta di lapangan menunjukan bahwa konsumsi masyarakat terhadap daging ayam semakin meningkat dari tahun ke tahun.

Sejalan dengan pertumbuhan jumlah penduduk yang terus naik, kualitas hidup penduduk yang juga meningkat membuat masyarakat semakin sadar pentingnya memenuhi asupan gizi protein hewani melalui konsumsi makanan olahan daging ayam.

Woah, coba sekarang kamu bayangin. Dalam keadaan jumlah konsumsi yang terus meningkat, harga cenderung stabil di pasaran.

Apalagi saat ini semakin banyak bisnis food & beverage yang menjadikan ayam sebagai menu utama produk mereka. Akhirnya, memberikan dampak berupa prospek cuan yang semakin jelas!

Selain banyaknya jumlah permintaan di pasaran, faktor pertimbangan lainnya yakni waktu tunggu yang relatif cepat.

Ayam ras pedaging hanya memerlukan waktu sekitar 5-8 minggu saja untuk memiliki rata-rata bobot 1,5 – 2,8 kg/ekor.

Alhasil, dalam waktu yang relatif singkat dibandingkan ayam jenis lainnya, ayam broiler sudah dapat dijual, sehingga memberikan keuntungan terhadap cepatnya waktu perputaran modal.

Cocok banget nih buat kamu yang nggak sabaran, karena nggak perlu nunggu terlalu lama buat balik modal, sekaligus dapat untung dalam tempo waktu yang relatif cepat.

Sistem pemeliharaan yang efisien membuat peternak tidak perlu menyediakan lahan yang terlalu luas dan lebar.

Biaya pembuatan kandangnya juga akan jauh lebih murah jika dibandingkan dengan ternak besar (seperti: sapi dan kerbau) dan ternak kecil (seperti: kambing dan domba).

Bagaimana Pangsa Pasar dan Persaingan Usaha Ayam Potong?

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, olahan daging ayam menjadi menu favorit banyak orang.

Rasanya yang lezat, harganya yang terjangkau, serta tingginya kandungan protein dan vitamin membuat pangsa pasar usaha ayam potong sangat luas dan mencakup banyak orang. Berikut beberapa pangsa pasar dari usaha ternak ayam potong:

  • Semua individu yang menyukai daging ayam
  • Pelaku usaha rumah makan yang menyediakan menu ayam
  • Para pengusaha produk kuliner berbahan dasar daging ayam.

Dalam mendirikan usaha ayam potong perlu loh untuk bermitra dengan banyak pihak untuk mendapatkan sumber broiler.

Sumber broiler usaha ayam potong dapat berasal dari peternak mandiri, peternak kemitraan internal, hingga peternak kemitraan eksternal.

Biasanya sumber perolehan broiler terbesar berasal dari perusahaan inti melalui kemitraan internal, karena hampir 90% peternak melakukan kemitraan dengan banyak perusahaan, dan hanya 10% yang merupakan peternak mandiri.

Perlu kalian ketahui bahwa perusahaan internasional beskala besar masih mendominasi industri broiler dalam negeri.

Data dari Kementrian Perdagangan menunjukan bahwa perusahaan peternakan skala besar melalui kemitraan internal (63%) masih menguasai kondisi pangsa produksi ayam, pada posisi selanjutnya kemitraan eksternal menguasai sekitar (27%), dan peternak mandiri hanya menguasai sekitar (10%) untuk target pasar.

Fakta tersebut menyebabkan posisi peternak mandiri semakin tertekan. Penyebab lain peternak mandiri sulit bersaing secara sehat karena struktur pasar industri broiler di Indonesia masih bersifat oligopoli.

Oligopoli tuh apa sih?

Singkatnya, struktur industri pasar oligopoli dicirikan dengan hadirnya beberapa perusahaan besar yang mendominasi dan sangat menguasai suatu industri.

Terus pengaruhnya oligopoli dengan industri usaha ayam potong apa?

Perusahaan peternak skala besar yang mendominasi lebih dari 60% pangsa industri ayam potong dapat mempengaruhi proses pengambilan kebijakan terkait menaikan dan menurunkan harga produk daging ayam di pasaran.

Perusahaan-perusahaan tersebut memiliki kekuatan untuk menentukan harga jual melalui penentuan harga posko di masing-masing wilayah.


Posting Komentar

0 Komentar